SEJARAH

FORT KALAMATA
Sejarah (History)



Dibangun tahun 1540 oleh Antonio Pigaveta dari Portugis sebagai benteng pertahanan dalam rangka perluasan daerah kekuasaan Portugis di pulau Ternate. Namun setelah Portugis meninggalkan Ternate 1575, Spanyol menduduki benteng tersebut dan digunakan sebagai pos perdagangan. Pada tahun 1609 benteng ini direstorasi Belanda di bawah pimpinan Pieter Both dan dipergunakan sebagai benteng pertahanan. 13-16 Februari 1624 Gubernur Belanda Le Febre dan Deputy Admiral Geen Huigen Schapenham mencoba memperbaiki benteng namun kemudian ditelantarkan. Tahun 1627 Gills van Zeyst meninggalkan benteng dan kemudian diduduki oleh bangsa Spanyol hingga tahun 1663. Selain digunakan sebagai pos perdagangan, benteng yang juga disebut Benteng Santa Lucia atau Benteng Kayu Merah ini juga dimanfaatkan sebagai pusat untuk melancarkan serangan terhadap bangsa Belanda. Pada 29 April 1798 Benteng Kalamatta direbut oleh pasukan Kaicil Nuku (Sultan Tidore ke-19) yang dibantu pasukan dan kapal Inggeris. Benteng ini diperbaiki oleh Major Lutzow pada tahun 1799. Akibat dikhianati benteng ini jatuh ke tangan Inggeris pada tahun 1801, tetapi kemudian Belanda berhasil merebutnya kembali. Belanda menduduki benteng hingga 1810. Tahun 1843 Residen van Helback resmi mengosongkan benteng ini. Benteng menjadi tidak terpelihara dan berangsur menjadi kumuh. Nama Kalamata diambil dari nama seorang Pangeran Ternate Kaicil Kalamata, kakak dari Sultan Mandarsjah dan paman dari Sultan Kaicil Sibori Amsterdam (1675-1690). Pangeran Kalamatta wafat di Makassar 1676.

QUICK SEARCH




Detail Benteng

Images & Map

PUSAT DOKUMENTASI ARSITEKTUR COPYRIGHT 2018